Nim
: 1605551120
Mata Kuliah :
Aplikasi Sosial Media (C)
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT
Teknologi Informasi / Fakultas Teknik / Universitas Udayana
CLOUD COMPUTING
Cloud computing secara sederhana dapat juga di
definisikan sebagai layanan teknologi informasi yang dapat di manfaatkan atau
diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Kata-kata cloud sendiri
yang artinya “awan” merujuk kepada symbol awan yang di dunia Teknologi
Informasi digunakan untuk menggambarkan jaringan internet yang global. Cloud
computing adalah sebuah konsep baru yang merubah mekanisme saat ini tentang
bagaimana mengembangkan sistem. Sebuah metode virtualisasi yang memungkinkan
system operasi, middleware, database server, email server, maupun web server
itu sendiri berada pada satu lapisan yang sama. Padahal kita semua mengetahui
bahwa tidak ada satu server pun yang
tidak dapat berjalan tanpa sistem operasi.
Teknologi cloud saat ini telah menjadi infrastruktur
jaringan pendukung oleh perusahaan – perusahaan besar yang mendominasi internet
seperti Google, Facebook, Yahoo, dll. Saat ini konsep cloud bukan hanya
digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun digunakan juga oleh perusahaan
menengah maupun perusahaan yang berskala kecil. Quality of Services dalam
teknologi cloud computing ini tentu saja sangat di perlukan untuk membuat
pelanggan yang mengakses ataupun menggunakan teknologi cloud computing ini
merasa nyaman. Selain itu teknologi cloud computing ini menuntut mekanisme
backup dan recovery yang saaat ini menjadikan standar operasi penggunaan
teknologi cloud computing. Karena tanpa ada mekanisme backup dan recovery, maka
akan sulit untuk menerapkan teknologi cloud computing ini.
Twitter,
Facebook, LinkedIn, bahkan YouTube memanfaatkan teknologi cloud computing
dengan melibatkan kemampuan manajemen pengguna jejaring sosial. Dari satu
pengguna ke pengguna lain, segala sesuatu yang anda post atau tweet akan
tersimpan dalam media penyimpanan data secara cloud yang nantinya ditujukan
untuk berbagi data yang tersimpan ke seluruh pengguna jejaring sosial yang
memungkinan pengguna untuk mengakses data yang tersimpan secara fleksibel
karena setiap data selalu ada dan tersimpan dengan baik.
Facebook
dan Twitter misalnya adalah jejaring sosial yang menyediakan penggunaan halaman
profil pribadi dimana anda bisa posting pesan, foto dan media lain. Semua itu
dapat di share dengan pengguna lain. Lalu YouTube dimana anda bisa unggah video
dan mengomentari video pengguna lain, dalam satu bulan mencapai satu milyar
pengguna mengunjungi jejaring sosial itu. Aplikasi SoundCloud dimana anda bisa
merekam suara anda secara online dan langsung mengunggahnya agar dapat di share
ke pengguna lain. Sehubungan dengan hal itu YouTube dan SoundCloud memanfaatkan
teknologi Cloud yang bertanggung jawab untuk mengirimkan dan melayani konten
video dan audio. Bukan hanya keempat aplikasi sosial diatas, begitu banyak
aplikasi lain seperti Path, LinkedIn, Flickr, dan Instant Messaging WhatsApp
yang memanfaatkan teknologi cloud ini.
Adapun berbagai tipe layanan dari implementasi cloud computing adalah
sebagai berikut :
1. IAAS (Infrastruktur As A Service) adalah layanan komputasi yang
menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, Storage, Bandwidth dan
konfigurasi lainnya yang dimana kumpulan komponen tersebut digunakan untuk
membangun sebuah Virtual Komputer. Contoh : Amazon EC2, TelkomCloud, Biznet Gio
Cloud.
2. PAAS (Platform As A Service) adalah jasa komputasi yang menyediakan
layanan Computing Platform. Contoh : Amazon Web Service, Microsoft Azure.
3. SAAS (Software As A Service) adalah layanan komputasi yang dimana kita bisa langsung menggunakan
Aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia layanan. Contoh : Facebook, Twitter, Instagram, dll
Aplikasi Sosial Media lainnya.
Adapun berbagai tipe layanan development dari implementasi cloud
computing adalah sebagai berikut :
1. Public Cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk
masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung
memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga
yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
2. Private Cloud adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan
berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain
menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus
bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar
kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur,
platform maupun aplikasi yang ada.
3. Hybrid Cloud adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud
yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud
ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud
dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
4. Community Cloud adalah layanan Cloud Computing yang digunakan
bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan,
misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.
Grid Computing
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi
pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti
jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati,
aplikasi pada grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada
terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk
menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk
dikerjakan oleh satu sistem tunggal.
Definisi Grid Computing menurut beberapa sumber, yaitu:
1. Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak
komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan
persoalan komputasi dalam skala besar (http://id.wikipedia.org)
2. Grid Computing adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak
yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan
tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. (The Grid 2:
Blue Print for a New Computing Infrastructure yang ditulis oleh Ian Foster dan
Carl Kesselman)
Grid computing merupakan sistem komputer dengan
sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini
berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi
yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node
berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya
berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber
daya dan pengguna dapat sering berubah.
Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan
seluruh sistem Grid Computing yang ada di institusi-institusi penelitian
menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardwaredan software pada masing-masing
sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan
teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari
masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya Grid
Computing. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan
sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari
pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas
besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai
dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
Adapun jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:
1. Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen
ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam
sebuah sistem Grid Computing. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada
seluruh komputer yang tergabung dalam sistem Grid Computing, mulai dari
inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses
yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan
sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan
mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun
ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2. RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen
ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua
simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara
efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya
bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program,
tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses
juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3. MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen
ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar
dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery
dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta
karakteristiknya.
4. GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini
dibuat untuk mengamankan sistem Grid Computing secara keseluruhan. Komponen ini
membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan
menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen Grid
Computing lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun
mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala
komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan
autorisasi.
Cluster
Computing
Cluster computing adalah suatu sistem perangkat
keras dan perangkat lunak yang menggabungkan beberapa komputer dalam suatu
jaringan dimana komputer tersebut dapat bekerjasama dalam pemrosesan suatu
masalah. dari penggabungan beberapa komputer dalam satu jaringan tentu komputer
tersebut dapat menghasilkan kecepatan yang sangat tinggi dalam prosesnya.
Adapun beberapa jenis tipe cluster computing adalah sebagai berikut:
1. High-availability cluster
High-availability
cluster dirancang untuk menjamin akses konstan untuk aplikasi layanan. Cluster
dirancang untuk mempertahankan node berlebihan yang dapat bertindak sebagai
sistem cadangan jika terjadi kegagalan. HA cluster bertujuan untuk memecahkan
masalah yang timbul dari kegagalan mainframe dalam suatu perusahaan. Daripada
kehilangan semua akses ke sistem IT, HA cluster memastikan 24 / 7 akses ke
kekuasaan komputasi. Fitur ini sangat penting dalam bisnis, di mana pengolahan
data biasanya waktu-sensitif.
2. Load-balancing Cluster
Load-balancing
cluster beroperasi dengan routing semua pekerjaan melalui satu atau lebih
front-end node load-balancing, yang kemudian mendistribusikan beban kerja
secara efisien antara node aktif yang tersisa. Load-balancing cluster sangat
berguna bagi mereka yang bekerja dengan anggaran TI yang terbatas. Mencurahkan
beberapa node untuk mengelola alur kerja sebuah cluster memastikan bahwa
kemampuan pemrosesan yang terbatas dapat dioptimalkan.
3. High-performance Cluster
High-performance
Cluster dirancang untuk mengeksploitasi kekuatan pemrosesan paralel dari
beberapa node. High-performance Cluster merupakan cluster yang paling sering
digunakan untuk melakukan fungsi yang membutuhkan node untuk berkomunikasi
karena cluster ini melakukan tugas-tugas mereka
misalnya, ketika perhitungan hasil dari satu simpul akan mempengaruhi
hasil di masa depan dari yang lain. High-performance Cluster yang paling
terkenal adalah Berkeley Seti @ Home Project, sebuah cluster HPC yang terdiri
dari lebih dari 5 juta komputer relawan rumah mengabdikan daya proses untuk analisis
data dari teleskop radio Arecibo Observatory.
Referensi
Cloud Computing pdf
Grid Computing pdf
Cluster Computing pdf
infonya sangat bermanfaat bagi ane
BalasHapussolder uap