Minggu, 09 Oktober 2016

Komputasi Terdistribusi / Komputasi Pararel



Nama                : Made Andika Verdiana
Nim                   : 1605551120
Mata Kuliah    : Aplikasi Sosial Media (C)
Dosen               : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT 
Teknologi Informasi / Fakultas Teknik / Universitas Udayana


CLOUD COMPUTING
Cloud computing secara sederhana dapat juga di definisikan sebagai layanan teknologi informasi yang dapat di manfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Kata-kata cloud sendiri yang artinya “awan” merujuk kepada symbol awan yang di dunia Teknologi Informasi digunakan untuk menggambarkan jaringan internet yang global. Cloud computing adalah sebuah konsep baru yang merubah mekanisme saat ini tentang bagaimana mengembangkan sistem. Sebuah metode virtualisasi yang memungkinkan system operasi, middleware, database server, email server, maupun web server itu sendiri berada pada satu lapisan yang sama. Padahal kita semua mengetahui bahwa tidak ada satu server pun yang
tidak dapat berjalan tanpa sistem operasi.

Teknologi cloud saat ini telah menjadi infrastruktur jaringan pendukung oleh perusahaan – perusahaan besar yang mendominasi internet seperti Google, Facebook, Yahoo, dll. Saat ini konsep cloud bukan hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar saja, namun digunakan juga oleh perusahaan menengah maupun perusahaan yang berskala kecil. Quality of Services dalam teknologi cloud computing ini tentu saja sangat di perlukan untuk membuat pelanggan yang mengakses ataupun menggunakan teknologi cloud computing ini merasa nyaman. Selain itu teknologi cloud computing ini menuntut mekanisme backup dan recovery yang saaat ini menjadikan standar operasi penggunaan teknologi cloud computing. Karena tanpa ada mekanisme backup dan recovery, maka akan sulit untuk menerapkan teknologi cloud computing ini.

Twitter, Facebook, LinkedIn, bahkan YouTube memanfaatkan teknologi cloud computing dengan melibatkan kemampuan manajemen pengguna jejaring sosial. Dari satu pengguna ke pengguna lain, segala sesuatu yang anda post atau tweet akan tersimpan dalam media penyimpanan data secara cloud yang nantinya ditujukan untuk berbagi data yang tersimpan ke seluruh pengguna jejaring sosial yang memungkinan pengguna untuk mengakses data yang tersimpan secara fleksibel karena setiap data selalu ada dan tersimpan dengan baik.

Facebook dan Twitter misalnya adalah jejaring sosial yang menyediakan penggunaan halaman profil pribadi dimana anda bisa posting pesan, foto dan media lain. Semua itu dapat di share dengan pengguna lain. Lalu YouTube dimana anda bisa unggah video dan mengomentari video pengguna lain, dalam satu bulan mencapai satu milyar pengguna mengunjungi jejaring sosial itu. Aplikasi SoundCloud dimana anda bisa merekam suara anda secara online dan langsung mengunggahnya agar dapat di share ke pengguna lain. Sehubungan dengan hal itu YouTube dan SoundCloud memanfaatkan teknologi Cloud yang bertanggung jawab untuk mengirimkan dan melayani konten video dan audio. Bukan hanya keempat aplikasi sosial diatas, begitu banyak aplikasi lain seperti Path, LinkedIn, Flickr, dan Instant Messaging WhatsApp yang memanfaatkan teknologi cloud ini.

Adapun berbagai tipe layanan dari implementasi cloud computing adalah sebagai berikut :
1.  IAAS (Infrastruktur As A Service) adalah layanan komputasi yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, Storage, Bandwidth dan konfigurasi lainnya yang dimana kumpulan komponen tersebut digunakan untuk membangun sebuah Virtual Komputer. Contoh : Amazon EC2, TelkomCloud, Biznet Gio Cloud.
2.  PAAS (Platform As A Service) adalah jasa komputasi yang menyediakan layanan Computing Platform. Contoh : Amazon Web Service, Microsoft Azure.
3.  SAAS (Software As A Service) adalah layanan komputasi  yang dimana kita bisa langsung menggunakan Aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia layanan.  Contoh : Facebook, Twitter, Instagram, dll Aplikasi Sosial Media lainnya.

Adapun berbagai tipe layanan development dari implementasi cloud computing adalah sebagai berikut :
1.   Public Cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
2.    Private Cloud adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai). Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
3.   Hybrid Cloud adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
4.    Community Cloud adalah layanan Cloud Computing yang digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya.

Grid Computing
Grid computing sebenarnya merupakan sebuah aplikasi pengembangan dari jaringan komputer (network). Hanya saja, tidak seperti jaringan komputer konvensional yang berfokus pada komunikasi antar pirati, aplikasi pada grid computing dirancang untuk memanfaatkan sumber daya pada terminal dalam jaringannya. Grid computing biasanya diterapkan untuk menjalankan sebuah fungsi yang terlalu kompleks atau terlalu intensif untuk dikerjakan oleh satu sistem tunggal.

Definisi Grid Computing menurut beberapa sumber, yaitu:

1.   Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar (http://id.wikipedia.org)
2.    Grid Computing adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia. (The Grid 2: Blue Print for a New Computing Infrastructure yang ditulis oleh Ian Foster dan Carl Kesselman) 

Grid computing merupakan sistem komputer dengan sumber daya yang dikelola dan dikendalikan secara lokal. Dimana sumber daya ini berbeda dalam hal kebijakan dan mekanisme yaitu mencakup sumber daya komputasi yang dikelola oleh sistem batch berbeda, sistem storage berbeda pada node berbeda. Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid. Grid computing memiliki sifat alami dinamis artinya Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.

Grid computing dibangun dengan cara menggabungkan seluruh sistem Grid Computing yang ada di institusi-institusi penelitian menjadi sebuah kesatuan. Pengaturan hardwaredan software pada masing-masing sistem di tingkat institusi kemungkinan berbeda, namun dengan menjalankan teknologi Grid computing dengan menggabungkan simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, maka akan terbentuk sebah kesatuan sumber daya Grid Computing. Dengan ini berarti pengguna pada suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya. Salah satu syarat dari pembentukan grid computing adalah adanya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung (memiliki lebar pita mulai dari 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).


Adapun jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:

1.      Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem Grid Computing. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem Grid Computing, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.
2.      RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.
3.      MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.
4.      GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem Grid Computing secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen Grid Computing lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.

Cluster Computing
Cluster computing adalah suatu sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang menggabungkan beberapa komputer dalam suatu jaringan dimana komputer tersebut dapat bekerjasama dalam pemrosesan suatu masalah. dari penggabungan beberapa komputer dalam satu jaringan tentu komputer tersebut dapat menghasilkan kecepatan yang sangat tinggi dalam prosesnya.

Adapun beberapa jenis tipe cluster computing adalah sebagai berikut:
1.      High-availability cluster
High-availability cluster dirancang untuk menjamin akses konstan untuk aplikasi layanan. Cluster dirancang untuk mempertahankan node berlebihan yang dapat bertindak sebagai sistem cadangan jika terjadi kegagalan. HA cluster bertujuan untuk memecahkan masalah yang timbul dari kegagalan mainframe dalam suatu perusahaan. Daripada kehilangan semua akses ke sistem IT, HA cluster memastikan 24 / 7 akses ke kekuasaan komputasi. Fitur ini sangat penting dalam bisnis, di mana pengolahan data biasanya waktu-sensitif.
2.      Load-balancing Cluster
Load-balancing cluster beroperasi dengan routing semua pekerjaan melalui satu atau lebih front-end node load-balancing, yang kemudian mendistribusikan beban kerja secara efisien antara node aktif yang tersisa. Load-balancing cluster sangat berguna bagi mereka yang bekerja dengan anggaran TI yang terbatas. Mencurahkan beberapa node untuk mengelola alur kerja sebuah cluster memastikan bahwa kemampuan pemrosesan yang terbatas dapat dioptimalkan.

3.      High-performance Cluster
High-performance Cluster dirancang untuk mengeksploitasi kekuatan pemrosesan paralel dari beberapa node. High-performance Cluster merupakan cluster yang paling sering digunakan untuk melakukan fungsi yang membutuhkan node untuk berkomunikasi karena cluster ini melakukan tugas-tugas mereka  misalnya, ketika perhitungan hasil dari satu simpul akan mempengaruhi hasil di masa depan dari yang lain. High-performance Cluster yang paling terkenal adalah Berkeley Seti @ Home Project, sebuah cluster HPC yang terdiri dari lebih dari 5 juta komputer relawan rumah mengabdikan daya proses untuk analisis data dari teleskop radio Arecibo Observatory.

Referensi 
Cloud Computing pdf
Grid Computing pdf
Cluster Computing pdf

1 komentar: