Senin, 25 Maret 2019

Information Centric Networking (ICN)


Nama                : Made Andika Verdiana
Nim                   : 1605551120
Mata Kuliah     : Network Centric Principles
Dosen                : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT
Teknologi Informasi / Fakultas Teknik / Universitas Udayana



Information Centric Networking (ICN)
Information Centric Networking (ICN) adalah sebuah pendekatan untuk mengembangkan infrastruktur Internet dari paradigma host-centric berdasarkan konektivitas dan prinsip end-to-end, ke arsitektur jaringan di mana titik fokusnya adalah “informasi bernama” (konten atau data). 

Dalam paradigma ini, konektivitas mungkin terputus-putus, end-host dan penyimpanan dalam jaringan dapat dikapitalisasi secara transparan, karena bit dalam jaringan dan pada perangkat penyimpanan data memiliki nilai yang persis sama. Data menjadi independen dari lokasi, aplikasi, penyimpanan, dan sarana transportasi, memungkinkan penyimpanan dan replikasi dalam jaringan. Manfaat yang diharapkan adalah peningkatan efisiensi, skalabilitas yang lebih baik sehubungan dengan permintaan informasi / bandwidth dan ketahanan yang lebih baik dalam skenario komunikasi jaringan.

Pentingnya Information Centric Networking (ICN) dalam pengimplementasian NCP merupakan suatu solusi yang tepat dalam suatu jaringan internet, karena di era globalisasi ini begitu banyak konten, data, dan informasi yang terdapat di berbagai layanan yang tersedia.

Maka dari itu diperlukan Information Centric Networking (ICN) yang bertugas sebagai sistem yang dibangun untuk menjadikan jaringan internet berorientasikan kepada konten, data, dan informasi yang disediakan oleh layanan yang akan diberikan untuk pengguna akan lebih handal atau realible serta akan membuat layanan tersebut menjadi lebih efisien. Berikut merupakan pengimplementasian dari ICN (Information Centric Network) sebagai berikut.
Gambar diatas merupakan suatu penggambaran dalam suatu sistem yang terpecaya dan tidak terpecaya. ICN harus memastikan bahwa pengguna telah mendapatkan data, informasi, dan konten yang terpercaya dari penyedia yang terpercaya. Hal ini berkaitan dengan keamanan, privasi, dan kenyamanan. Untuk memastikan hal tersebut dapat dicapai, perlu diperhatikan beberapa hal, seperti memastikan keamanan dan otentikasi semua node dalam jaringan, memastikan penyedia layanan dan konten terpercaya, desain topologi jaringan, serta penamaan yang baik (DNS).

Pada NetInf, IO (Information Object) dipublikasikan ke dalam jaringan dan terdaftar dalam NRS (Name Resolution Service). Ketika terdapat suatu request atau permintaan, router NetInf dapat meneruskan permintaan tersebut ke NRS untuk mendapatkan locators atau bisa juga langsung meneruskan permintaan tersebut ke pemilik IO, tergantung bagaimana router mengetahui letak IO tersebut. IO kemudian dikirim kembali ke peminta melalui rute yang sama dan akan disimpan atau disembunyikan dalam cache pada setiap node yang dilewati dalam rute tersebut.

Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama, “PPT Matakuliah Network Centric Principles Pertemuan 6 : NCP dan ICN” 2019. 

Senin, 04 Maret 2019

Software Defined Networking (SDN)

Nama                : Made Andika Verdiana
Nim                  : 1605551120
Mata Kuliah     : Network Centric Principles
Dosen               : I Putu Agus Eka Pratama, ST., MT
Teknologi Informasi / Fakultas Teknik / Universitas Udayana



Software Defined Networking (SDN)
Software Defined Networking merupakan arsitektur yang bertujuan untuk membangun jaringan yang cepat dan fleksibel. SDN merujuk pada konsep atau paradigma baru dalam merancang, mengelola, dan mengimplementasikan jaringan, terutama untuk mendukung kebutuhan dan inovasi di bidang ini yang semakin lama semakin kompleks.

Virtualisasi
Sama halnya dengan Cloud Computing, kekuatan utama dari SDN adalah virtualisasi yang artinya implementasi SDN di level software akan membentuk virtualisasi IAAS (Infrastructure as a Service) Cloud. Tujuan virtualisasi adalah membuat versi virtual atau maya dari suatu sumber daya sehingga pada satu sumber daya secara fisik dapat dijalankan atau disimpan beberapa sumber daya maya sekaligus, dengan syarat untuk kerja masing-masing sumber data maya tersebut tidak berbeda secara signifikan dengan sumber daya fisiknya. Virtualisasi dapat dilakukan terhadap sistem operasi (misalnya penggunaan virtualbox), media penyimpanan, aplikasi, hardware, jaringan, dan layanan di jaringan.

Virtualisasi hardware dapat dimungkinkan karena perkembngan teknologi hardware yang pesat sehingga kemampuan sebuah sumber daya fisik berada jauh di atas tuntutan penggunaannya yang mengakibatkan sebagian besar waktu atau kapasitasnya tidak terpakai (idle), yang mana kapasitasi ini lah yang bisa digunakan oleh cloud untuk virtualisasi. Kapasitas atau kemampuan lebih ini didayagunakan dengan menjalankan atau menyimpan beberapa sumber daya maya atau virtual sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi.

Hypervisor
Hypervisor ini bertindak sebagai Virtual Machine Manager (VMM) yang melakukan abstraksi dari perangkat keras fisik menjadi perangkat keras virtual untuk mendistribusikan beban kerja dari semua mesin virtual (VM) ke masing-masing perangkat keras secara proporsional sehingga tanpa adanya hypervisor akan menyulitkan aplikasi untuk melakukan virtualisasi.



Praktik Sederhana Menggunakan Mininet di Linux Ubuntu
Mininet merupakan emulator berbasis CLI yang digunakan untuk membuat sebuah topologi jaringan pada Software Defined Network (SDN). Konsep virtualisasi pada Mininet adalah ketika membuat perangkat-perangkat jaringan secara virtual dan mampu mengkoneksikan perangkat-perangkat jaringan tersebut menjadi suatu topologi jaringan yang utuh. Hal pertama yang harus dilakukan adalah instalasi Mininet di Linux Ubuntu dengan perintah :
apt-get install mininet


Setelah proses instalasi selesai, selanjutnya adalah membuat single topologi 3 hosts tanpa terhubung ke controller dengan perintah:
sudo mn --mac --topo single,3 --switch ovsk –controller=remote


Untuk memeriksa topologi yang telah dibuat tersebut digunakan perintah “net” untuk melihat semua interface network yang ada.

Perintah “net” akan menampilkan semua interface yang digunakan pada topologi yang telah dibuat yaitu terdiri dari 3 hosts. Selanjutnya adalah melihat semua informasi node dengan perintah “dump” seperti pada gambar berikut.

Perintah “dump” berfungsi untuk melihat seluruh informasi yang terdapat pada setiap interface yang terhubung pada topologi yang telah dibuat, terlihat beberapa informasi yang ditampilkan seperti alamat host (ip address) dari masing-masing interface, alamat dari switch remote controller, dan process id (PID) pada setiap interface. Untuk menyelesaikan virtualisasi dengan perintah “quit” seperti pada gambar berikut.


Referensi
[1] I Putu Agus Eka Pratama, “PPT Matakuliah Network Centric Principles Pertemuan 5 : Software Defined Networking (SDN)” 2019.